Pengertian dari stressor itu sendiri adalah perilaku yang mana tidak tergantung pada dorongan motivasi pada diri maupun dari luar diri kita. Jika suatu dorangan yang tidak dapat tersalurkan atau pun terhambat maka dapat menimbulkan suatu stres pada diri orang tersebut. Ada pun penyebab frustasi, yakni yang berasal dari internal ( pada diri pribadi) keterbatasan fisik pada diri orang tersebut, daya konsentrasi, kepandaian individu untuk menyikapi akan masalah yang ada. Sedangkan penyebab frustasi yang berasal dari eksternal (luar diri pribadi) yaitu depresi, kekecewaan yang mendalam, kecelakan, kematian seseorang yang berarti dalam kehidupan (orang tua, suami atau istri, ataupun mereka yang dicintai.
Setiap individu yang ada memiliki perbedaan dalam berbagai hal individual differences. Perbedaan tersebut dapat berhubungan dengan bagaimana seseorang mengalami stress. Pola stress seseorang pun akan berbeda tentunya pada setiap individu, penyesuaiannya pun berbeda antara anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang lanjut usia, kekhasan dari perbedaan tersebut bersifal melekat, yakni sulit untuk merubah cara penyesuaian diri masing-masing. Semisal, seorang anak remaja mengalami suatu permasalahan ( bertengkar dengan temannya) maka anak tersebut akan terus bertengkar dengan temannya tersebut, namun beda halnya dengan seorang dewasa mengalami hal tersebut, maka dia akan bertindak berbeda dengan anak remaja yang notabene masih labil dalam hal kematangan emosi.